Kerusuhan di Libya hampir mirip dengan kerusuhan di Mesir. Penggalangan dukungan untuk menjatuhkan pemerintahan pun digulirkan dari media jejaring sosial. Libya juga melakukan hal yang sama dengan peraturan akses internetnya, yaitu menutup semua jalur koneksi internet negaranya.
Perbedaannya, Libya tidak melakukan blokade ke pengguna khusus, seperti presiden. Peraturan ini mudah diterapkan pada firewall dari operator nasional satu-satunya untuk layanan internet Libya, yaitu Libya Telcom & Technology (LTT) dengan mengubah pengaturan router pada LTT yang hanya bisa digunakan oleh pelanggan tertentu. Hal ini juga pernah dilakukan pemerintah Cina dengan menggunakan teknik yang disebut Great Firewall of China yang memotong akses ke bagian tertentu.
